Sunday, April 16, 2017

Defying World Chapter 9

Chapter 9

Terobosan ke Alam Prajurit tingkat 1

Arya Mayang masih memandang Zen Kagendra dengan kaget.

“Bagaimana bisa? Dua monyet ini setidaknya harus Alam Prajurit tingkat awal kan?

Zen Kagendra masih memandang Arya Mayang dengan tersenyum, “Aku tidak akan mengatakan apapun, hanya anggap saja aku beruntung”

Setelah berbicara Zen Kagendra melangkah mendekati dua monyet besar, dia membelah kepala monyet api yang dia bunuh pertama dan dia mengambil inti binatang monyet, “Fiiuuh, untuk tidak rusak” setelah dia mengambil inti dia berjalan mendekati monyet api kedua untuk membelah kepalanya dan juga mengambil inti binatang monye api.

Pada saat dia membunuh monyet api yang pertama dia menusuk kepala monyet, dia hampir merusak inti binatang pada monyet api, inti binatang bisa diserap pendekar bela diri untuk mempercepat tingkat kultivasi mereka, penggunaan inti binatang di klasifikasikan dengan tingkat kekuatan binatang.

Tingkat kekuatan binatang diklasifikasikan hampir sama dengan tingkat kultivasi manusia, perbedaanya hanya saja setiap alam di bagi menjadi tiga tahapan, awal, menengah, dan puncak. Namun untuk penggunaan inti binatang hanya efektif untuk bila di gunakan oleh pendekar dengan alam yang sama atau di bawahnya, sebagai contoh dua monyet api Alam Prajurit Awal yang dibunuh oleh Zen Kagendra, inti binatangnya hanya efektif untuk pendekar Alam Prajurit dan Alam Dasar. Tapi jika seorang pendekar bela diri Alam Dasar menyerap inti binatang Alam Panglima tentu saja pendekar bela diri tersebut akan meledak, karena setiap pendekar bela diri harus tahu batasnya masing – masing.

Pada dasarnya kualitas dan nilai inti binatang pada setiap alam adalah sama, sebagai contoh binatang setan Alam Prajurit awal dan Alam Prajurit Akhir mempunyai inti binatang dengan kualitas dan nilai energi yang sama, jadi jika seorang pendekar bela diri A menyerap inti binatang setan Alam Prajurit Awal dan seorang pendekar bela diri B menyerap inti binatang setan Alam Prajurit Akhir pada dasarnya kuantitas energi yang di serap tidak ada bedanya.

Selain bisa digunakan untuk diri sendiri, inti binatang setan juga bisa di jual dan harga jual setiap inti binatang setan bervariasi tergantung tingkat alam kekuatan mereka. Untuk inti binatang setan Alam Dasar di hargai 2.000 Keping Emas perbuah, Alam Prajurit 10.000 Keping Emas, Alam Panglima 50.000 Keping Emas, Alam Guru 250.000 Keping Emas, Alam Guru Besar 1.250.000, dan seterusnya setiap alam selalu naik lima kali lipat. Jumlah stok di pasaran untuk setiap inti binatang setan tidak terlalu banyak, karena pendekar bela diri harus memasuki hutan dan bertaruh dengan nyawa mereka sendiri untuk mengumpulkanya.

Setelah membunuh dua pemimpin monyet api hari sudah mendekati gelap, Zen Kagendra dan Arya Mayang memutuskan untuk mencari tempat bermalam. Mereka menemukan gua yang berjarak beberapa ratus meter dari lokasi Zen Kagendra membunuh dengan dua pemimpin monyet api.

Malam pun tiba Zen Kagendra sudah menyalakan api unggu di dalam gua dan Arya Mayang bertugas untuk memanggang daging, tapi daging ini bukanlah daging pemimpin monyet api melainkan daging menjangan yang mereka bunuh saat sambil mencari tempat bermalam.

“Daging menjangan ini lumayan enak, tapi aku masih penasaran dengan daging monyet api”, Zen Kagendra berbicara ambil mengunyah daging di mulutnya.

Arya Mayang yang mendengar Zen Kagendra langsung menatapnya dengan pandangan sinis, “Kau harus memperhatikan makananmu, hanya dengan berpikir akan memakan daging monyet api aku sudah merasa mual, ada beberapa binatang yang harusnya tidak di makan”

“Hahahaha ya sudah kalau begitu aku akan memperhatikan saranmu, dari tanggapanmu tadi aku sudah tau kau jika daging monyet api seharusnya tidak dimakan”, Zen Kagendra membalasanya dengan tersenyum.

Arya Mayang juga tersenyum dan mengalihkan topik pembicaraan, “Saudara Zen Kagendra apa kau akan menerobos menggunakan dua inti binatang pemimpin monyet api itu?”

“Tidak hanya dengan dua inti binatang, aku juga akan menggunakan dua buah apel perak, bila aku beruntung aku mungkin bisa langsung dari tingkat 6 ke Alam Prajurit tingkat 1”, Zen Kagendra menjawab dengan yakin.

“Apa? Bukankah apel perak akan lebih efektif bila di olah menjadi pil oleh tabib dulu? Hasilnya akan 150% lebih efektif dari pada memakanya langsung”, Arya Mayang bertanya – tanya apa yang salah dengan kepala Zen Kagendra.

“Meski hasilnya akan lebih efektif bila di olah menjadi pil oleh tabib, tapi limbah yang tercampur dengan pil sendiri bila menumpuk akan merusak dan mempengaruhi kultivasi masa depan pendekar bela diri, Saudara Arya Mayang pasti mengerti kan bila kandungan dalam pil yang efektif adalahnya hanya 70% dan sisanya 30% adalah limbah”, Zen Kagendra menjawab dengan tersenyum

Arya Mayang tertegun, dia tau apa yang dikatakan Zen Kagendra adalah kebenaran, “Apa itu berarti kau tidak pernah memakan pil untuk meningkatkan kultivasi?”

“Aku pernah memakan tiga kali, setelah itu aku tidak pernah memakanya lagi”, jawab Zen Kagendra sambil mengingat saat ayahnya memberinya tiga pil untuk mempercepat tingkat kultivasinya.

“Baiklah saudara Zen Kagendra, aku juga akan mengikuti metodemu, tolong buah apel perakku”, Setelah mendengan kata - kata Arya Mayang dia memberikan dua buah perak kepadanya.

Karena ada empat buah apel perak maka itu di bagi dua untuk mereka. Setelah menerima dua buah apel perak, Arya Mayang melangkah mengambil tempat untuk menyerap buah apel perak.

Zen Kagendra juga melangkah ke pinggir gua dia mengambil tempat berseberangan dengan Arya Mayang, dia mengeluarkan dua buah apel perak dan dua inti binatang setan dari gelang penyimpananya. Setelah mengeluarkan mereka semua, Zen Kagendra menggenggam dua inti binatang setan yang berwarna merah lalu dia langsung mengoperasikan Naga Api Emas.

“Ngiiinnng” suara dengungan berdengung di sekitar Zen Kagendra.

Semua energi alam dan energi inti binatang setan tersedot masuk kedalam Zen Kagendra, energi yang tersedot ke dalam tubuh Zen Kagendra bersikulasi pada tubuhnya dan berubah warna menjadi emas, energi itu terus mengalir mengikuti aliran darah dan sebagian membentuk dan terus merekonstruksi tulang – tulang Zen Kagendra.

“Kraaak”, Suara terobosan Alam Dasar tingkat 7

“Kraak”, Suara terobosan Alam Dasar tingkat 8

Setelah menerobos Alam Dasar tingkat 8 Zen Kagendra terus mengoperasikan Naga Api Emas untuk mengkonsolidasikan energi pada tubuhnya, setelah beberapa menit mengkonsolidasikan energi pada tubuhnya dia membuka matanya.

Saat membuka mata dia melirik Arya Mayang sebentar, dia melihat Arya Mayang mengoperasikan metode kultivasi dan ada aura putih di sekitar tubuhnya, setelah melirik sebntar dia mengalihkan pandanganya sambil mengambil buah apel perak di tanah dan memakan keduanya dengan gigitan besar.

“Kruk Kruk Gluk Gluk Gluk Gluk”, Mengunyah sebentar dia langsung menelan dua buah apel perak masuk ke dalam perutnya.

Setelah menelan buah apel perak dia langsung mengoperasikan Naga Api Emas kembali dan menutup matanya, energi alam di sekitarnya kembali tersedot membanjiri tubuhnya ditambah dengan menyerap dua buah apel perak di dalam perutnya dia segera mendekati puncak Alam Dasar tingkat 8.

“Kraaak”, Suara terobosan Alam Dasar tingkat 9

“Kraaaak”, Suara terobosan Alam Dasar tingkat 10

Setelah menerobos Alam Dasar tingkat 10 energi pada tubuh Zen Kagendra tidak berhenti bersikulasi tapi terus merangkak naik mendekati Alam Dasar tingkat 10 puncak, saat Zen Kagendra merasa akan menembus Alam Prajurit energi itu berhenti berputar.

“Nguuuuuunnnngg”, energi pada tubuh Zen Kagedra berhenti bersikulasi tapi malah berdengung, di ikuti dengan pergolakan energi di sekitar Zen Kagendra

“Kraaak”, Suara terobosan Alam Prajurit tingkat 1.

Setelah beberapa saat mengkonsolidasikan energi di dalam tubuhnya, Zen Kagendra perlahan membuka mata dan tersenyum. 


Share: