Friday, April 21, 2017

Defying World Chapter 15

Chapter 15

Membantu Kuat


Pagi hari akhirnya tiba, hanya sedikit cahaya mengintip dari cakrawala timur, sedikit demi sedikit sinar matahari menembus kegelapan sebelum fajar menyingsing, melintasi pegunungan dan samudra, akhirnya menyelimuti halaman kediama Zen Kagendra.

Setelah berlatih tertutup semalaman, ada warna emas sama menyelimuti tubuh Zen Kagendra, energi itu adalah energi hasil pengoperasian Naga Api Emas.

Zen Kagendra perlahan membuka matanya, ‘tingkat presepsiku sangat bagus, pengalaman bertarung di hutan kemarin sudah selesai ku kompresikan dan sedikit membantuku untuk meningkatkan tingkat kultivasiku’.

Meski melatih tertutup semalaman, kemajuan tingkat kultivasi Zen Kagendra hanya sedikit, namun meski hanya sedikit untuk seorang pendekar, setiap kemajuan akan selalu membuat kegembiraan, karena di dunia ini bahkan ada pendekar yang berlatih bertahun – tahun tapi tidak menambah kemajuan pada tingkat kultivasinya.

‘Jika tetap begini, dalam tiga tahun paling – paling aku hanya akan mencapai Alam Panglima, itu terlalu lama, untuk mempercepat aku perlu menghisap energi inti binatang setan dan bertarung sengit untuk memaksimalkan potensiku’, Zen Kagendra berfikir, merenungkan semua kondisi.

‘Selain itu untuk mencapai tahap 4 dari 9 Tubuh Permata, hanya bisa di lakukan dengan pertarungan, pada dasarnya ini akan sempurna untuk mengembara membunuh ratusan binatang setan, selain aku akan memaksimalkan potensi dengan bertarung, aku juga akan mendapatkan inti binatang setan yang bisa aku gunakan untuk mempercepat tingkat kultivasi,’ Zen Kagendra terus memikirkan skema yang ingin ia jalani saat mengembara ‘sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui.’, Pikir Zen Kagendra.

Tapi sebelum dia meninggalkan ada beberapa hal yang ingin dia katakan pada teman dan saudaranya, karena dia lahir di kerajaan Zen, dia tidak akan membiarkan kerajaan Zen lebih rendah dari pada kerajaan lain, bahkan dengan kekaisaran.

Oleh karena itu dia memanggil Arya Mayang, Zen Anjani, dan Zen Ananta. Meskipun mereka bertiga bukanlah jenius yang menakjubkan seperti dirinya, namun potensi mereka masih tidak bisa di perkirakan, dan meski Arya Mayang bukanlah orang kerajaan Zen, tapi ayahnya, Arya Prabu berteman baik dengan Zen Kuntara, lagi pulsa sebelumnya Arya Prabu hanya seorang pedagang biasa di kerajaan Zen, apalagi dengan kemampuanya itu tidak akan sulit untuk mengangkat Arya Prabu menjadi bagian dari keluarga kerajaan Zen.

“Tok... Tok.. Tok..”, Suara pintu di ketuk

“Mereka akhirnya datang”, Zen Kagendra bergumam dan melangkah mendekati pintu untuk membukanya.

Setelah dibuka, ada anak laki – laki tampan yang masih memiliki wajah sedikit imut memakai pakaian hijau lengan panjang dia adalah Zen Ananta, di samping Zen Ananta ada dua perempuan yang terlihat memakai pakaian merah muda bermotif bunga dan pakaian biru bermotif garis – garis.

Mereka berdua adalah Zen Anjani dan Arya Mayang, Arya Mayang memakan pakaian biru bermotif garis – garis sedangkan Zen Anjani memakai pakaian berwarna merah muda bermotif bunga.

Melihat Zen Kagendra membuka pintu, mereka tersenyum dan Zen Ananta yang mengambil inisiatif untuk berbicara, “saudara Kagendra, paman Zen Kuntara mengatakan bahwa kau memanggil kami, ada apa?

Zen Kagendra menanggapi dengan tersenyum dan berbicara, “pertama, ayo kalian masuk”

Mereka bertiga memasuki kamar Zen Kagendra setelah dipersilahkan masuk dan duduk bersila di lantai, dan di ikuti Zen Kagendra juga duduk di lantai.

Zen Kagendra duduk di depan mereka bertiga, dia tersenyum mengamati tingkat kultivasi mereka.

“Kalian pasti sudah tau bahwa aku akan berangkat berpetualangan besok”, Zen Kagendra berbicara dengan tersenyum

Zen Ananta, Zen Anjadi dan Arya Mayang menanggapi dengan mengangguk, “Enm”

Setelah itu Zen Kagendra melanjutkan berbicara, “Alasanku memanggil kalian kemari adalah berkaitan dengan itu, aku akan berangkat besok, dan pagi ini aku akan memberikan tips untuk mempercepat kenaikan kekuatan kalian”

“Tips? Benarkah?”, Zen Ananta penasaran dan bertanya

Melihat Zen Ananta yang sangat antusias, Zen Kagendra tersenyum puas, hal pertama yang harus di miliki seorang pendekar adalah kemauan, bakat dan sumberdaya adalah hal – hal nomor kesekian.

“Baiklah aku akan berbicara metode yang digunakan untuk mempercepat kemajuan kalian, ingatlah aku tidak menulis ini, kalian hanya bisa mengingatnya”, Zen Kagendra diam sejenak lalu melanjutkan “Pertama pelajarilah keterampilan bela diri perkuatan tubuh 9 Dinding Permata yang ada di perpustakaan istana, tidak perlu untuk mencapai tingkat puncak hanya lakukan semampu kalian dengan kegigihan, Kedua maksimalkan potensi kalian dengan cara bertarung, pertarungan terbaik adalah pertarungan seimbang dengan musuh yang sedikit lebih kuat yang memiliki niat membunuh, untuk itu aku menyarankan kalian untuk bertarung dengan binatang setan pada tingkat yang sama dengan kalian, Ketiga adalah pergunakan setiap energi inti binatang setan yang kalian bunuh tepat setelah kalian membunuh binatang setan dan pada saat itu kalian bisa sekalian berlatih 9 Dinding Permata karena tenik perkuatan tubuh hanya akan mendapat kemajuan jika berlatih setelah bertarung, Keempat adalah gunakan komposisi pada metode pelatihan kedua dan ketiga, gunakan terus berulang setiap 3 hari sekali.”

Zen Kagendra selesai memberikan metode pelatihan untuk mempercepat kemajuan kekuatan mereka, mereka yang mendengarkan terdiam dan membayangkan metode kejam pelatihan Zen Kagendra.

Melihat Zen Ananta, Zen Anjani dan Arya Mayang diam dan mngerutkan kening, Zen Kagendra secara tidak langsung tahu apa yang mereka pikirkan. Zen Kagendra hanya tersenyum dan berbicara lagi, “Tentu semua itu hanya sebagian kecil dan kenaikanya akan tidak terlalu WOW, meskipun itu hanya sebagian kecil, mereka tetaplah awal dari metodeku, dan lagi untuk sekarang hanya metode itu yang berguna untuk kalian.”

Zen Kagendra diam sejenak lalu melanjutkan berbicara, “Tiga tahun lagi, kalian harus masuk sebagai murid bagian dalam perguruan Menggebrak Bumi, dan semuanya berawal dari saat itu sekarang hanyalah prolog”

Mendengar semua penjelasan Zen Kagendra, Zen Ananta yang awalnya tidak yakin tentang metode pelatihan sulit yang di berikan oleh Zen Kagendra sekarang tersenyum. Dia segera mengetahui bahwa metode awal ini hanya untuk membentuk tubuh dan jiwa bertempur.

Terlepas kesulitan dari melatih teknik perkuatan tubuh 9 Dinding Permata, membunuh binatang setan pada tingkat yang sama adalah sangat sulit untuk pendekar umum, dan lagi Zen Kagendra menambahkan harus menyerap inti binatang setan tepat setelah membunuh binatang setan, menyerap inti binatang setan bukanlah hal yang mudah, karena pendekar harus berkonsentrasi menaklukkan jiwa binatang setan, apalagi hal itu dilakukan saat mereka dalam kondisi lelah setelah bertarung dengan binatang setan, pada dasarnya kesulitan akan di naikkan 3 sampai 4 kali, dan lagi mereka harus terus mengulang setiap tiga hari sekali.

“Baiklah, karena kalian sudah mengerti, makan kalian boleh kembali, ingatlah jangan mengatakanya pada siapapun karena metode ini hanya cocok untuk kalian saat ini”, Zen Kagendra berbicara mencoba mengingatkan mereka.

“Enm”, Zen Anjani dan Zen Ananta mengangguk dan mulai berjalan keluar dari kamar.

Ketika melihat ini Zen Kagendra bingung, karena Arya Mayang masih tetap duduk dan tidak kembali ke kediamanya,”apa kau punya hal lain yang perlu di bicarakan?” Zen Kagendra tersenyum melihat wajah merah Arya Mayang. 
 
 
 
Share:

1 comment:

  1. Nice gan, lanjutkan.. mayan neh bacok bacok kan, maen tebas...

    ReplyDelete